
JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (SEKARGA) yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Serikat karyawan PT Garuda Indonesia berharap pemerintah segera mencarikan solusi atas permasalahan yang dihadapi perusahaan penerbangan nasional ini.
Dalam keterangan pers yang ditandangani Ketua Umun Sekarga Ahmad Irfan dan Presiden APG Capt. Bintang Hardiono mengatakan, rencana mogok adalah upaya terakhir agar pemerintah mau berperan aktif membantu menyelamatkan Garuda, setelah masukan kepada Menteri BUMN tidak mendapat respon.
Rencana mogok ini, kata mereka, sebenarnya merupakan bukti kecintaan kepada Garuda agar permasalahan mismanagement Garuda dapat diselesaikan pemerintah sehingga Garuda Indonesia tetap dapat membawa konsumen Terbang Tinggi membawa bendera Bangsa.
Mereka menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas rencana mogok yang akan dilakukan karena pada saat ini PT Garuda Indonesia yang merupakan Perusahaan Publik sedang mengalami penurunan kinerja di berbagai lini. Penurunan Harga saham GIAA yang terjadi terus menerus hingg sampai seharga Rp 254 per lembar, dibandingkan pada saat IPO harga saham Rp 750 per lembar mengindikasikan terjadinya degradasi kinerja perseroan.
Rencana Mogok tersebut nantinya akan diberitahu paling lambat tujuh hari sebelum mogok dilakukan, sembari menunggu respon dari Pemerintah dalam waktu 30 hari kerja kedepan. Keputusan tersebut diambil karena sudah menghitung dan mempertimbangkan dengan sangat cermat bahwa jika keputusan mogok harus diambil, maka kegiatan tersebut pasti tidak bertepatan dengan momen krusial para konsumen.
Sejauh ini mereka memgaku sudah melakukan pertemuan dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang berjanji akan segera mencari solusi terbaik terkait permasalahan ini. “Besar harapan Menko Maritim dapat membantu menyelesaikan masalah ini sehingga Mogok Kerja tidak perlu kami lakukan,” katanya.
Sementara Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan, Garuda Indonesia memastikan layanan operasional penerbangan jelang lebaran tetap berjalan normal menyusul komitmen APG dan Serikat untuk tidak melaksanakan aksi mogok pada periode peak season Lebaran. “Kami juga menyampaikan apresiasi terhadap APG dan Sekarga yang tetap mengedepankan kepentingan nasional dan komitmen pelayanan operasional terhadap konsumen di periode peak season ini,” kata Hengki.
Hengki berharap, para pengguna jasa tetap tenang dan tidak perlu kuatir tentang rencana mogok tersebut. “Kami pastikan layanan operasional penerbangan tetap berlangsung normal. Seluruh awak pesawat dan jajaran karyawan Garuda Indonesia juga telah turut bersiap dalam mengamankan operasional penerbangan pada periode peak season ini”, jelas Hengki. (son)