
TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Pasca tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kritis, Pemerintah Kota setempat khususnya Dinas Pendidikan dituntut bertanggungjawab. Bahkan LSM, TRUTH meminta Kepala Dinas Pendidikan Taryono untuk mundur dari jabatannya.
“Dengan segala hormat sebaiknya kepala Dinas Pendidikan dan Kapolres Tangsel agar mundur dari jabatannya. Berikan kesempatan kepada pejabat lain yang mungkin bisa menciptakan lingkungan pendidikan lebih baik bagi pelajar,” ungkap Peneliti TRUTH, Suhendar.
Lebih lanjut Suhendar mengatakan, berdasarkan fakta masih maraknya tawuran pelajar, Suhendar menilai bahwa Dindik Kota Tangsel belum menerapkan sistem pendidikan yang baik. Kondisi ini, harus segera dituntaskan sebelum banyak berjatuhan korban jiwa.
“Kebijakan apa yang telah dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Taryono) hingga tawuran kembali terjadi? Kurikulum pendidikan apa yang diterapkan hingga siswa begitu beringas dan sadis melukai sesama?,” imbuhnya.
Selain Dinas Pendidikan, Suhendar juga mempertanyakan kinerja kepolisian dalam mencegah tawuran. Menurutnya, sebaran anggota polisi banyak, lokasi kejadian tidak jauh dari Mapolres, intel tersebar disemua polsek, bahkan Polres Tangsel punya unit Viper. “Kok masih bisa terjadi tawuran,” tandasnya.
Suhendar berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Pihaknya sangat menyayangkan kenapa ini terus terjadi. “Sementara di sisi lain ada lembaga negara yang ditugaskan untuk itu tidak mampu terdepan mencegahnya,” pungkasnya. (nov)