
Dekan Fakultas Teknologi Informasi UBL Dr. Deni Mahdiana, MKom
Benua Eropa sejauh ini menjadi tempat dimana berkumpulnya negara-negara maju dalam dunia teknologi canggih. Terkait Cyber Security, akan memaksa organisasi-organisasi Eropa untuk memperluas tenaga kerja maya, yang berimbas pada pasokan SDM.
Menurut survei oleh International Information System Security Certification Consortium, Eropa akan kekurangan 350.000 SDM Cyber Security pada 2022. Khusus negara Belanda tahun 2019 membutuhkan 10.000 tenaga Cyber Security.
Didik mengungkapkan, melihat potensi kebutuhan Cyber Security yang cukup besar ini, UBL bekerjasama dengan Universitas di Den Haag Belanda mendirikan Satelite Campus ditahun 2019. "Persiapan sudah kami lakukan di tahun ini (2018 ) dengan pengiriman mahasiswa FTI UBL untuk magang di Belanda. UBL telah mendirikan Center of Excellence Cyber Security dan Big Data yang disiapkan untuk mendukung Satelite Campus UBL," ujar kata Didik.
Lebih jauh Didik Sulistyanto mengungkapkan, jumlah yang besar kebutuhan tenaga Cyber Security yang dibutuhkan bekerja di Belanda dan Eropa, UBL berperan aktif menyiapkan mahasiswa untuk bisa magang dan bekerja di Eropa melalui program Joint Degree antara UBL dengan Universitas di Den Haag Belanda. "Kami telah menyiapkan mahasiswa-mahasiswa untuk kebutuhan cyber Security untuk pasar Eropa, khususnya di Belanda. Sejak awal kebutuhan tersebut, UBL berperan aktif sejak tahun 2018 ini. Harapannya dengan kesiapan tersebut, mahasiswa UBL nantinya bisa mengisi kebutuhan tenaga Cyber Security yang dibutuhkan," harapnya.
Program Satelit Kampus
Untuk itu Dr. Leo Van Koppen MSIT dari Educational Services Cyber Security Belanda hadir di UBL memberikan workshop selama 7 hari untuk menyiapkan program Satelite Campus UBL di Belanda yang dimulai tahun depan. (son)