
Taiwan menawarkan kemudahan untuk berhaji bagi masyarakat muslim Indonesia, dengan menggunakan kuota Haji milik Taiwan. "Taiwan juga memiliki populasi Muslim, namun kebutuhan akan kuota Haji di Taiwan tidak terlalu signifikan seperti di Indonesia, sehingga kuota yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk muslim Indonesia," kata Direktur Divisi Ekonomi Taipei Economic and Trade Office (TETO) Jack Chen-Huan Hsiao saat gelaran MEET Taiwan Networking Event di Jakarta, Senin (17/9).
Acara Meet Taiwan didukung oleh Taiwan External Trade and Development Council (TAITRA), dibawah pengawasan dari Bureau of Foreign Trade (BOFT) of the Ministry of Economic Affairs (MOEA) of Taiwan. Acara dikemas dengan tema High Five Taiwan itu diisi dengan berbagai kegiatan diskusi, temu investor, promosi wisata, dan memperkenalkan aneka kuliner halal, dan berlangsung mulai 17 September 2018.
Hadir di Indonesia untuk yang ketiga kalinya, MEET Taiwan membawa delegasi-delegasi dari industri konsultan pameran, agen wisata maupun industri penerbangan papan atas Taiwan, seperti Lion Travel Service Co., Welcome Travel Service, Kuching Travel Service Co., Ltd., Chung Hsing Travel Service, TAIWAN TOUR, K&A International Co., Ltd., serta China Airlines dan EVA Air.
Jack memaparkan, Taiwan juga memiliki populasi Muslim, namun kebutuhan akan kuota Haji di Taiwan tidak terlalu signifikan seperti di Indonesia. "Bagi Muslim Indonesia, untuk pergi Haji terdapat pembatasan kuota setiap tahunnya. Di Indonesia, anda mungkin butuh waktu 20 tahun untuk berangkat berhaji," kata Jack.
Sementara di Taiwan yang juga memiliki banyak populasi Muslim, namun tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap hal tersebut, sehingg bisa menggunakan kuota Taiwan untuk mendaftar Haji. Hal tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari upaya Taiwan untuk menyediakan lingkungan yang ramah bagi kaum Muslim guna mendorong peningkatan jumlah wisatawan dari negara berlatarbelakang Muslim.
Menyinggubg agenda MEET Taiwan, Jack mengatakan, posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak urutan ke-4 dunia, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, membuat Taiwan merasa perlu untuk dapat meyakinkan perusahaan-perusahaan di Indonesia agar memilih Taiwan sebagai destinasi penyelenggaraan pertemuan bisnisnya, serta untuk lebih memperkenalkan lingkungan pameran di Taiwan kepada Indonesia. "Kami mencoba mengajak perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengadakan Company Gathering dan Annual Meeting di Taiwan. Taiwan memiliki kelebihan sebagai salah satu titik transit penerbangan menuju Amerika, sehingga posisi Taiwan sangatlah strategis untuk mengembangkan bisnis anda ke Asia Timur maupun Amerika,” ujar Jack Chen-Huan Hsiao. (son)