
Produk lokal Indonesia terus menggaung, bahkan kali ini datang dari kreatifitas mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) yang menggelar Pop Market yang mengangkat tema Discovering U.
Ketua Penyelenggara Pop Market Ziyan Nadhira mengatakan, event Pop Market ini sudah memasuki tahun ke-8, di mana dimulai sejak 2012. "Setiap tahun ada temanya, kita ingin mengenalkan lokal brand namun dikemas ke dalam hal yang modern dan lebih ke lifestyle produk dan untuk tahun ini mengangkat tema Discovering U," ucapnya di Kuningan City Jakarta, Kamis (25/4).
Diakuinya, untuk tahun ini Pop Market dengan tema Discovering of U lebih mengedepankan empat ragam di dalamnya yakni Roy, Mono, Bhumi dan Ekstra. "Roy itu memiliki arti lebih personal di mana laki dan perempuan sebagai teman, lalu Mono yakni orang yang sangat merasa bahwa melakukan sesuatu karena ada yang dituju dalam hidupnya, Bhumi adalah orang yang sangat value oriented, dan terakhir extra personal impulsif atau tidak terduga atau fun," paparnya lagi.
Menurutnya, kehadiran mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya lebih memberikan learning enterprise dan sangat membantu dari sisi bisnis lebih berjalan apalagi membuka ekosistem juga lebih terbuka. "Untuk target price-nya Rp5 miliar, apalagi harga yang ditawarkan di Pop Market ini mulai dari Rp65 ribu hingga Rp2 juta," lanjutnya.
Sementara itu, Manager Kemahasiswaan program sarjana Universitas Prasetiya Mulia Elfira Wahyono menambahkan, event Pop Market ini menjadi wadah mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang didapatkan, bagaimana membuat event yang cukup kompleks, kemudian sisi pengemasannya. "Skill mereka juga diuji lalu dalam pelaksanaan ilmu di kampus ada negosiasi kemudian perpajakan yang dituangkan kedalam event ini, promosi marketing juga dilakukan sehingga ini menjadi tempat praktek di lapangan," tambahnya.
Seperti diketahui, Pop Market dengan tema Discovering U ini menghadirkan 114 tenant mulai dari kuliner, fashion, pin, hingga perlengkapan sepeda motor seperti helm. Event ini berlangsung di Kuningan City Mall Jakarta, 25-28 April 2019. (son)