
Festival Dokumenter Budi Luhur 2018 (FDBL) kembali digelar. Kearifan lokal masih menjadi hal menarik dalam isu dokumenter, baik ditingkat nasional maupun internasional. Seperti diketahui, Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, kearifan lokal menjadi potensial dalam menggaet turis mancanegara untuk meningkatkan okupansi kunjungan wisatawan, serta untuk lebih mendalami makna dan isi kearifan lokal itu sendiri.
FDBL dimulai dengan acara screening karya pemenang FDBL 2017, sekaligus launching FDBL 2018, yang diselenggarakan di Perpustakaan Nasional Jakarta.
Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Bintarto Wicaksono sebagai pembina kegiatan mengatakan, FDBL 2018 hadir kembali mengusung tema Kearifan Lokal. Rangkaian FDBL 2018 dimulai dengan screening dan launching, dilanjutkan roadshow dan master class pada bulan September – Oktober 2018 dilanjutkan screening nominasi serta kegiatan awarding pada bulan Desember 2018.
Bintarto menjelaskan, tujuan diselenggarakannya FDBL 2018 ini adalah untuk lebih menggiatkan pendokumentasian audio visual dari budaya dan atau kearifan lokal. Selanjutnya, dengan pendokumentasian yang dikemas secara baik dalam bentuk dokumenter diharapkan dapat tersampaikan dengan baik kepada para penikmatnya dan tentunya semakin memperkaya wacana terhadap kebudayaan sendiri, sekaligus sebagai bentuk pelestarian dari kearifan lokal.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UBL Rocky Prasetyo Jati menambahkan, FDBL 2018 hadir ditingkat ASEAN dengan 3 jenis film dokumenter yang dilombakan, yaitu Dokumenter pendek (kategori Pelajar, Mahasiswa, umum), Dokumenter panjang (Umum), dan 60 second documentary (Umum).
Dengan FDBL 2018 ditingkat ASEAN ini, ia mengharapkan, semakin bertambah kesempatan penggiat dokumenter untuk berpartisipasi dari berbagai kalangan dan sama-sama tergerak untuk mendokumentasikan kearifan lokal yang menjadi khasanah budaya Indonesia. "Dokumenter menjadi media yang sesuai untuk komunikasi sosial budaya. Hal ini sejalan dengan arah visi misi FIKOM UBL," katanya.
FDBL 2018 diselenggarakan oleh FIKOM Universitas Budi Luhur dan dilaksanakan oleh Budi Luhur TV. Kegiatan Screening awal ini didukung oleh Perpusnas RI dan beberapa kampus di Indonesia serta komunitas penggiat dokumenter di Indonesia. (son)