
Menurut Capt. Budi, untuk daerah-daerah yang terjadi lonjakan penumpang, maka dari 113 kapal perintis tersebut, akan ditarik sebagian untuk membantu kelancaran para penumpang di wilayah itu. “Semua kapal perintis dilibatkan dalam angkutan Lebaran. Namun, ada beberapa kapal perintis yang kita perbantukan di daerah yang lonjakan penumpangnya di daerah-daerah cenderung tinggi seperti Propinsi Jawa Timur,” ujarnya.
Kemenhub memperkirakan, puncak arus mudik angkutan laut Lebaran 2019 jatuh pada 1 Juni, sedangkan puncak arus balik 8 Juni. “Kapal perintis cadangan juga akan dioperasikan untuk pelabuhan dan daerah yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang tinggi,” katanya.
Kemenhub juga memperkirakan jumlah penumpang angkutan laut mencapai 1,9 juta, naik 4,8%. Sedangkan jumlah armada total 1.293 unit dengan kapasitas angkut 3,4 juta orang. :Armada itu terdiri atas kapal Pelni, kapal perintis, kapal swasta, dan kapal perintis cadangan atau pengganti," tutup Capt. Budi. (son)