JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Perusahaan manajemen investasi, Bahana TCW Investment Management berencana menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) jalan tol dengan nilai sebesar Rp5 triliun pada 2018 mendatang dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur.
“Tahun 2018, kami akan menerbitkan RDPT jalan tol dengan nilai sebesar Rp5 triliun dan pembahasan sudah dimulai,” ujar Direktur Investasi Bahana TCW, Soni Wibowo di Jakarta, Senin (4/9).
Dalam mendukung pembiayaan infrastruktur, ia mengemukakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan RDPT Pelabuhan dengan nilai sebesar 35 juta dolar AS atau sekitar Rp465 miliar. “Produk itu sudah jalan, investor sudah berkomitmen dan proyek sudah ada,” katanya.
Sementara itu, Director Invesor Relation dan Chief Economist Bahana TCW Budi Hikmat menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur memerlukan dana yang tidak sedikit. Mengandalkan dana dari kucuran anggaran pemerintah tidak akan cukup untuk membangun infrastruktur yang direncanakan.
Ia menambahkan bahwa perbankan juga tidak dapat selalu dibebankan untuk menjadi perantara antara investor swasta dengan proyek-proyek infrastruktur melalui kucuran kreditnya. “Pasar modal, dapat mengambil peran lebih besar untuk mempertemukan antara investor dengan pemilik proyek infrastruktur yang memerlukan dana,” katanya.
Ia mengatakan bahwa baru-baru ini, produk baru di pasar modal untuk mendukung pendanaan infrastruktur telah diluncurkan, yakni Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Surat Berharga Pendapatan Jalan Tol Jakarta Bogor Ciawi yang diterbitkan PT Jasa Marga Tbk. “KIK EBA itu berbasis pendapatan. Jasa Marga melakukan sekuritisasi atas pendapatannya di ruas tol Jagorawi selama lima tahun ke depan. Investor mendapatkan imbal hasil berupa bunga,” katanya.
Dengan sekuritisasi itu, lanjut dia, Jasa Marga mendapatkan dana tunai dalam jumlah besar yang antara lain digunakan untuk pembangunan ruas-ruas tol lainnya. (son/ant)