Adapun kapal tersebut berlayar dalam rangka untuk memfasilitasi para wartawan mengabadikan keindahan laut dan alam di sekitar perairan Labuan Bajo. "Kecelakaan laut yang melibatkan Kapal KLM. Plataran Phinisi Bali diduga akibat angin kencang dan gelombang tinggi yang mengakibatkan kapal terbalik dan tenggelam. Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa (21/1) sekitar pukul 12.00 WITA di Perairan Bidadari pada koordinat S 08° 28' 36'' – E 119° 51' 11'' dekat pulau Bidadari," ungkap Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Labuan Bajo, Simon Baun di Manggarai Barat, Selasa (21/1).
Ia menuturkan kapal tersebut mengangkut 16 orang pelayar terdiri dari Anak Buah Kapal (ABK) dan penumpang. "Alhamdulillah seluruh penumpang dan ABK selamat dan berhasil di evakuasi ke darat," katanya.
Lebih lanjut, Simon mengatakan bahwa dalam proses penyelamatan melibatkan 2 kapal dan 1 speed boat. "Kapal-kapal yang membantu evakuasi yaitu KM. Plataran Nusantara, KM. Plataran Menjangan dan Speedboat Plataran Felisia," ucapnya.
Sedangkan, unsur-unsur yang terlibat dalam evakuasi antara lain 2 unit Sea Rider 1 unit KP. Ndana 3004, 1 unit speedboat UPP Labuan Bajo, 1 unit speedboat AL dan 1 unit RIB Mabar.
Berdasarkan informasi dari kapten kapal, pada Pukul 11.00 WITA kapal keluar dari Hotel Plataran menuju ke pulau Bidadari dan pada pukul 11.30 WITA, posisi kapal telah berputar haluan menuju Labuan Bajo. Lalu, pada Pukul 12.00 WITA, KM. Plataran Phinisi Bali GT 32 menaikan layar tiba-tiba angin kencang menerpa kapal dan langsung terbalik. (son)