JAKARTA (Bisnis Jakarta)-
Kemenpar kembali menurunkan tim dokumenter untuk mendokumentasikan situasi terkini recovery pariwisata Lombok pasca bencana alam. Tim dokumenter bekerja membuat dokumentasi foto dan video yang akan disebarkan ke media sosial di kawasan Asia dan Eropa serta Timur Tengah.
Tim dokumenter yang bertanggung jawab penuh kepada Bidang Komunikasi Digital, Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran II, Kementerian Pariwisata menyambangi berbagai destinasi wisata di Lombok.
Dimulai dari spot-spot wisata di jantung kota, Mataram, tim menyusuri Islamic Center dan Museum, kemudian mengunjungi Pura Batu Bolang, Gili Nangudan, Gili Kendis, dan Bukit Marese. Di destinasi-desinasi ini sudah terlihat banyak wisawatan yang datang.
Pantai Selong Belanak, Pantai Mawi, Pantai Semeti yang memiliki spot instagramable menjadi tujuan perburuan gambar berikutnya. Dilanjutkan dengan pengambilan gambar di Desa Sasak Ende yang sedang berbenah untuk melengkapi desa wisata yang sudah lebih dahulu tertata, Sade.
Pemandangan menarik di Ende saat ini adalah melihat Tari Peresean yang dipersembahkan oleh anak-anak. Tarian perang Suku Sasak ini akan dipersembahkan oleh orang dewasa di Desa Wisata Sade.
Pantai Moyo rupanya begitu menarik perhatian wisman. Terbukti dengan banyaknya wisatawan dari Eropa yang tengah menikmati keindahan alam bawah laut dan pantainya yang masih asli.
Tim dokumenter juga mengambil gambar Air Terjun Mata Jiwa sebagai salah satu primadona Pulau Moyo yang telah dinobatkan sebagai salah satu cagar alam Indonesia. Lokasinya begitu sejuk terbungkus pepohonan rindang. Destinasi wisata ini begitu alami, tujuh kolam yang berada di bawah empat undakan air terjun menampung air yang berwarna hijau muda dan hijau tua.
Kapuskompublik Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, wisatawan sudah mulai kembali meramaikan destinasi-destinasi di Lombok, walau jumlahnya masih jauh dari sebelum terjadi bencana alam. Mengingat pariwisata membawa dampak ekonomi yang sangat tinggi bagi penduduk setempat, maka pemerintah merasa sangat perlu untuk terus menggaungkan “Lombok Recovery” dimana saat ini wisatawan dapat dengan aman dari bencana untuk mengunjungi berbagai destinasi menarik di Lombok.
Setelah proses editing selesai, kata dia, maka foto dan video akan disebarkan ke berbagai media sosial di wilayah calon-calon wisatawan. Suasana terupdate dimana sudah banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia datang ke Lombok akan menarik kepercayaan wisawaan yang berminat dengan destinasi-destinasi wisata alam seperti yang tersebar di NTB. “Ini adalah salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam meningkatkan perekonomian di NTB lewat jalur pariwisata,” kata dia. (son)