TANGERANG (Bisnis Jakarta) – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) menandatangani pembaruan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) bersama dengan serikat pekerja
GMF yang dinamakan GMF Employee Club (GEC). Perjanjian yang ditandatangani oleh Dirut GMF, Iwan Joeniarto dan Ketua Umum SP GMF GEC, Makhrus ini disaksikan
oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemenakertrans Haiyani Rumondang di Hangar 4 GMF Tangerang, Selasa (1/8).
Seremoni penandatanganan PKB ini juga turut dihadiri Jajaran Direksi dan VP GMF,
Pengurus SP GMF, Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Kemenakertrans John Saragih, Kadis Ketenagakerjaan Provinsi Banten Al Hamidi, dan Kadis Ketenagakerjaan Kota Tangerang M. Rahkmansyah.
Haiyani mengatakan, hubungan industrial yang baik menciptakan iklim kerja yang sehat. “Dengan hubungan yang baik antara karyawan yang diwakili oleh serikat dengan manajemen GMF dapat berdampak terhadap kinerja perusahaan kearah yang positif. Hal ini baik bagi GMF sebagai perusahaan yang berkelas dunia,” tutur Haiyani.
Selaras dengan itu, Dirut GMF Iwan Joeniarto mengatakan, salah satu nilai perusahaan yaitu Concern For People
menjadi landasan manajemen untuk terus memberikan perhatian lebih terhadap seluruh karyawan. “Menjaga hubungan baik dengan karyawan menjadi salah satu fokus kami dalam menjalankan perusahaan. Hal ini terukur dengan pencapaian tingkat Turn Over GMF dalam Employee Effectiveness Survey yang kurang dari 1% di tahun 2016,” tutur Iwan.
Selain itu, survey tersebut juga mengukur tingkat kepuasan pegawai terhadap perusahaan yang
meningkat dari 71% pada tahun 2015 menjadi 74,5% ditahun 2017.
Disamping hubungan baik yang terus dijaga antara manajemen dengan serikat, GMF selalu
memegang teguh peraturan yang ditetapkan pemerintah khususnya dibidang keselamatan dan kesehatan kerja. “Sejak tahun 2013 GMF telah concern dalam pengelolaan SMK3 dengan membentuk organisasi khusus yang mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja, telah di
audit oleh Badan Sertifikasi SMK3 dan OHSAS 18001:2007 pada bulan November 2014 dan
dinyatakan berhasil dalam penerapannya dengan nilai sangat baik atau dalam kategori bendera emas,” kata Iwan.
Disamping itu, continuous improvement terus berjalan dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di GMF guna mencapai Nihil Kecelakaan (Zero Accident) pada tahun 2017. GMF telah mencapai jam kerja aman sampai dengan 27 juta jam kerja aman sejak Oktober
2015.
Pada kesempatan yang sama Iwan juga menjelaskan mengenai prospek ketenagakerjaan industri aviasi khususnya Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) yang menjanjikan ditengah
perkembangan industri ini di dalam negeri. Sebagai perusahaan MRO kelas dunia, GMF terus mencetak teknisi-teknisi perwatan pesawat terbang bersertifikasi dan memiliki kualifikasi kelas dunia demi menjaga kualitas agar dapat terus bersaing dengan perusahaan serupa didunia.
Tambahnya lagi, dengan berkembangnya bisnis GMF di mana GMF akan memiliki footprint internasional di beberapa negara, mutlak dibutuhkan kesiapan SDM yang bukan hanya kompeten di bidangnya namun berdaya saing tinggi. “Kami berkomitmen terus membangun budaya kerja yang kondusif dan menjalankan program-program ketenagakerjaan yang nantinya bisa mencetak para global leaders. Kami membutuhkan dukungan dari pemerintah
agar dapat terus menghasilkan anak bangsa yang memiliki mutu & kualitas tingkat dunia, “ tutup Iwan. (son)