
DEPOK (Bisnis Jakarta) – Dinilai mampu menambah kepercayaan konsumen lokal maupun pasar impor, kini 50 kebun belimbing di Kota Depok mengaku susah disertifikasi. Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Holtikultura Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Depok, Hermin Kusmiati menjelaskan sertifikasi dilakukan langsung Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan). Sehingga dapat dipastikan buah yang dihasilkan sejumlah kebun di Kota Depok berkualitas baik.
“Badan Ketahanan Pangan, lolos uji kadar tanah, uji pohon dan cara pemilik memperlakukan pohon belimbing hingga berbuah setelah ulus uji Kementan, pemilik kebun mendapatkan sertifikat yang berlaku selama dua tahun,” jelasnya di Depok.
Pihaknya mengaku sertifikasi terdiri dari tiga tahapan, yakni Prima 3, Prima 2 dan Prima 1. Jika sudah mendapat Prima 1, maka buah tersebut layak untuk diekspor. Setelah kebun disertifikasi, nantinya Badan Ketahanan Pangan akan terus mengevaluasi untuk menentukan tahun berikutnya apakah masih layak disematkan predikat tersebut atau tidak.
“Kebun yang sudah tersertifikasi, belimbing atau pun kemasannya wajib untuk menggunakan label, sedangkan nantinya Badan Ketahanan Pangan mengevaluasi kebun dan komitmen dari pemilik atau petani,” katanya.
Sementara itu, Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) asal Pancoran Mas (Panmas), Nanang Yusup optimis belimbing produksinya dapat meraih kategori Prima 1, setelah sebelumnya sudah meraih Prima 2 dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan meraih Prima 1, belimbing Panmas nantinya bisa diekspor hingga mancanegara.
“Konsisten menjalani Standard Operational Procedure (SOP) yang sudah dibuat menjadi modal kami untuk maju ke tahap Prima 1. Contohmya penggunaan pestisida yang terukur dan menghasilkan belimbing yang aman untuk dikonsumsi,” ujar Nanang Yusup, di Balai Kota, Senin (12/03).
Selain itu, peningkatan pengetahuan dan informasi terkait pertanian, khususnya budidaya belimbing juga perlu di tingkatkan lagi. Meski begitu, beberapa kendala masih dihadapi untuk menuju Prima 1. Misalnya, saat peralihan musim, tingkat kerontokan pada buah belimbing cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh hama yang menyerang dan belum ada formulanya. “Masalah ini tentunya akan kita diskusikan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, khususnya DKPPP ,” jelasnya. (jif)