Ini Hambatan Jalur Mudik di Cileunyi

BANDUNG (Bisnisjakarta)- 

Kementerian Perhubungan menggelar rapat koordinasi membahas persiapan Angkutan Lebaran 2020. Rapat yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi ini ingin mengoordinasi dan memastikan kelancaran arus lalu lintas di sepanjang Jalur Cileunyi- Nagreg- Limbangan. "Setelah adanya jalan tol layang dan jalan tol Trans Jawa persoalan yang harus kita perhatikan yaitu dari Cileunyi, Nagreg, Limbangan, sampai Garut. Tadinya ini tidak terlalu menjadi perhatian beberapa tahun lalu, tapi sejak adanya penambahan infrastruktur jalan tol sehingga ini menjadi pengamatan kita,” ujar Dirjen Budi.

Dirjen Budi menyebutkan, pekerjaan konstruksi pada simpang Cileunyi akan dihentikan pada H-10 Lebaran dan akan dibuka seperti semula. Selain itu, Tol Cisumdawu akan difungsionalkan sepanjang 10 km. Yang semula masuk lewat Jatinangor dan keluar di Cimalaka, namun tol yang akan difungsionalkan mulai dari Rancakalong hingga Cimalaka. Saya sudah meminta kepada Pak Sigit sebagai Direktur Lalu Lintas Jalan yang baru bahwa persoalan di Limbangan harus kita cermati seperti lokasi hambatan sampingnya di mana,” jelas Dirjen Budi.

Menurutnya, dari mulai Cileunyi sampai dengan ke Cicalengka kondisi jalan memang nampak sudah cukup lebar tapi hambatan sampingnya begitu banyak mulai dari mobil parkir, kendaraan lawan arus, atau warung. Sementara pada pasar Limbangan ada permasalahan hambatan samping seperti angkot akibat tidak optimalnya sub terminal yang terpakai oleh kios dan warung. Selain itu di Simpang Cagak menuju Garut dan Tasikmalaya ada konflik perpindahan kendaraan antar lajur akan diatasi penambahan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) dan Variable Message Sign (VMS).

Dirjen Budi menyatakan nantinya di sekitar wilayah Limbangan akan ada pelebaran jalan hingga 2 meter ke samping sepanjang 20 km terlebih karena banyaknya hambatan samping di jalan seperti pedagang dan bus parkir. Hal ini untuk menambah kapasitas jalan sekitar pasar Limbangan. "Ini butuh penanganan. Nanti kalau dibiarkan terus, nanti akan menjadi hambatan. Ini sebuah kesatuan, begitu ada pembangunan _underpass_ di Cileunyi menjadi sangat serius sekali. Selain penataan di Cileunyi, ada di Limbangan, saya sudah pernah diskusi dengan Dirjen Bina Marga apakah memungkinkan diletakkan _concrete barrier_ yang sifatnya permanen tapi tadi dampaknya akan sempit,” jelasnya.

Dirjen Budi juga menjelaskan akan disediakan alternatif _gate tol_ yang dapat mengurangi beban lalu lintas di gerbang tol Cileunyi pada Km 148 keluar di Gede Bage dan Km 149 keluar di Gelora Bandung Lautan Api. "Yang jelas kami di lapangan nanti aku mengoordinasikan atau memikirkan manajemen rekayasa lalu lintas apa yang akan kita lakukan untuk mengurangi konflik-konflik yang ada sehingga kapasitas jalannya bertambah. Kalau saat Lebaran nanti Cileunyi sudah terlampau padat, mobil dari arah pintu tol Cileunyi bisa diarahkan ke Buah Batu dan keluar di Cijapati namun tidak direkomendasikan untuk kondisi malam. Nanti akan saya koordinasikan dengan Dirlantas Polda Jabar. Yang akan kami lakukan intinya adalah mengurangi volume kendaraan dari Cileunyi sampai ke Nagreg kemudian Nagreg sampai Limbangan,” jabarnya.

Dirjen Budi juga mengimbau untuk dipersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas yang permanen sebelum Lebaran supaya masyarakat mulai terbiasa melaksanakannya saat Lebaran nanti.

Rapat dihadiri Kepala Dinas Perhubungan kabupaten/kota se Jawa Barat, Dirlantas Polda Jawa Barat, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Jawa Barat. (son) 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button