BOGOR (Bisnis Jakarta) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan bahwa stok kebutuhan pokok (Sembako) bagi masyarakat Kota Bogor selama Ramadhan hingga Lebaran (1439 H) mendatang aman.
Plt. Walikota Bogor Usamar Hariman mengatakan, dari hasil pantauan maupun sidak ke sejumlah pasar tradisional oleh Satgas Pangan dan dinas terkait, hingga saat ini, fluktuasi harga sembako masih stabil. “Sembako saat ini masih aman terkendali. Tapi kalau ada yang naik itu masih dalam batas-batas kewajaran,” kata Usmar, di Balaikota Bogor Rabu, (09/05).
Kenaikan harga sembako jelang Ramadhan di Bogor itu mulai terjadi pada harga beras dan komoditi hewani, seperti telor dan daging. Namun hal tersebut juga belum terlalu tinggi. “Kalau ada yang naik kita harus akui memang sudah ada, tapi itu biasa dan wajar,” tegasnya.
Untuk harga beras misalnya, saat ini rata-rata pedagang menjualnya dikisaran harga Rp9 ribu hingga Rp11 ribu/Kgnya. Telor ayam Broiler dijual dikisaran harga Rp21 ribu/kg, daging ayam Rp36 ribu/Kg, daging sapi murni dijual pada kisaran harga Rp120 ribu/Kg.
“Ya, saya sudah perintahkan kepada dinas dan isnstansi terkait untuk terus koordinasi bersama Perum Bulog untuk melakukan Operasi Pasar Murah (OPM) di sejumlah wilayah kecamatan di Bogor untuk menekan laju infalsi menghadapi Ramadhan dan Lebaran nanti. Dan itu sudah berjalan sejak awal pekan kemarin,” ujarnya.
Masih relative stabilnya harga-harga kebutuhan pokok khususnya sembako di Kota Bogor sekarang ini, disambut postif oleh pedagang dan para konsumen di sejumlah pasar. “Sanang lah…, mudah mudahan ini dapat terus dipertahankan hingga Lebaran nanti,” harap Ibu Mamik (66), salah satu warga, di lokasi Pasar Anyar.
Ramlan (36), pedagang sayuran di lokasi pasar itu juga mengungkapkan, bahwa masih relative stabilnya harga sembako dan sayuruan di Bogor sekarang ini lebih dikarenakan pasokan barang masih aman dan lancer. “Kalau harga begini semunya tergantung permintaan dan pasokan barangnya itu sendiri. Kalau pasokannya normal seperti sekarang ini aman-aman saja. Tapi begitu terjadi keterlambatan barang atau pegiriman dan permintaan tinggi oleh konsumen biasanya harga langsung melonjak naik,” jelasnya.
Ramlan mengaku, saat ini dia menjual cabe merah kriting dikisaran harga Rp39 ribu/kg, cabe merah besar ia jual Rp34 ribu/kg, Untuk cabe rawit merah atau bisa dikenal dengan istilah cabe Jablai ia jual seharga Rp40 ribu/kg. “Untuk harga tomat, kentang dan lainnya, saat ini juga masih stabil,” pungkasnya. (bas)