JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Politisasi isu keamanan menjadi fokus perhatian yang ditekankan DPP PDI Perjuangan kepada semua kader partai di semua daerah termasuk di Bali. Jangan sampai ada kesan negara tidak hadir terhadap persoalan-persoalan menyangkut stabilitas politik, hukum dan keamanan.
Demikian benang merah hasil pembahasan Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan Jl. Diponegoro No. 58, Menteng, Jakarta Pusat, yang ditutup pada Jumat (4/5). Rapat diikuti oleh perwakilan 34 DPD PDIP di tingkat provinsi yang membidangi Koordinator Politik dan Keamanan DPD provinsi di tiap wilayahnya.
“Ada dua masalah pokok yang dibahas. Yang pertama adalah masalah kebebasan masyarakat dengan hak asasi manusia (HAM). Dan kedua soal kehadiran negara. Bagaimana ini bisa diselesaikan,” ungkap Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Sudirta usai rapat.
Untuk itu, semua kader diminta menjaga dan mengawal agar politisasi keamanan yang diembuskan pihak-pihak tertentu tidak menganggu stabilitas politik dan keamanan di masing-masing daerah.
Diakuinya, kebebasan berpendapat di era sekarang ini merupakan sebuah keniscayaan. “Kita ambil contoh, kasus mengenai kelompok tertentu yang bebas bicara, menghujat tanpa batas. Presiden pun dikritik dengan kata dan diksi yang bukan pilihan,” ujarnya.
Kebebasan berpendapat itu kini sudah merambah ke semua daerah, termasuk di Bali. Apalagi menjelang pilkada serentak yang akan dihelat pada 27 Juni tahun ini. Terkait itu, partai mengharapkan semua kader turun untuk memastikan bahwa pilkada dapat berlangsung aman dan damai.
Dalam pengarahannya, Sudirta menjelaskan Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Puan Maharani menekankan agar kader partai yang diberi tugas sesuai bidang nya dapat saling berinergi, bekerjasama dan bergotong royong untuk menyukseskan pilkada dan Pemilu 2019.
“Sinergi itu yang ditekankan oleh Ibu Puan. Antara bidang lain bersinergi. Tidak lagi ini merasa enggan karena merasa bukan tugas saya. Mari kita keroyokan. Mari kita bekerja untuk semua itu. Itu yang ditekankan,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari daerah pemilihan Bali ini mengatakan pihaknya menyampaikan pendapat tentang pentingnya menggelorakan semangat juang semua kader di daerah untuk suksesnya penyelenggaraan pilkada dan pemilu.
Menurutnya, seperti yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pengarahan di hari pertama pembukaan rapat yang menyampaikan bahwa dari hasil sejumlah survei menempatkan PDIP di urutan teratas. “Karena survei sudah tinggi dan survei itu didapat dengan kerja keras,” katanya.
Dengan hasil survei yang sudah tinggi itu, maka kader PDIP di daerah diminta cukup mempertahankan reputasi dan citra partai, tidak perlu ikut pola permainan pihak-pihak tertentu yang mengambil isu keamanan sehingga akhirnya saling menghujat dan berakhir konflik yang justru akan merugikan partai.
“Pesan Ibu Mega lebih kepada berjuanglah untuk kepentingan rakyat, berjuanglah untuk partai. Jangan sebaliknya berjuang untuk kepentingan pribadi dengan mengatanasnamakan partai,” ucap Sudirta. (har)