Mau Tau Contoh Pelabuhan Hijau di Indonesia ?

SURABAYA (Bisnisjakarta)- Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya dapat menjadi contoh pembangunan Pelabuhan Hijau di Indonesia, karena memiliki konsep ramah lingkungan dan berteknologi semi-otomatis pertama di Indonesia. Demikian disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Kemenhub, Cris Kuntadi saat memimpin rapat disela kunjungannya di Terminal Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya, Senin (2/9).

Cris bersama dengan Staf Ahli Menteri Bidang Sosio-Antropologi Kemenko Maritim Bapak Tukul Rameyo melihat Terminal Pelabuhan Teluk Lamong yang berkonsep green port, dimana terminal pelabuhan ini menampilkan diri sebagai terminal ramah lingkungan karena seluruh kegiatan pelayanan di Terminal menggunakan energi ramah lingkungan.

Cris mengatakan, pelabuhan ini dapat menjadi acuan pembangunan green port di Indonesia karena PT Terminal Teluk Lamong berkomitmen mewujudkan terminal ramah lingkungan dengan mengelola dampak lingkungan secara efektif melalui upaya pencegahan pencemaran, konservasi air, konservasi energi dan berkontribusi dalam konservasi keanekaragaman hayati.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL), Dothy, yang merupakan anak perusahaan dari PT Pelindo III yang ditunjuk untuk mengelola terminal pelabuhan ini menyebutkan terdapat 5 program dasar kebijakan program hijau dari PT TTL yaitu merawat dan melindungi air, udara, tanah dan sumber daya dari polusi akibat aktivitas pelabuhan, konservasi energi dan tanah, perlindungan keanekaragaman hayati dan program CSR terminal. "Untuk (melindungi) udara, karena kami semua alatnya adalah _electricity base_ jadi alhamdulillah sudah sangat bisa diminimized kan fuel emitionnya baik dari sisi dermaga maupun di sisi lapangan kita sudah menggunakan alat yang semuanya sudah menggunakan listrik, kemudian terkait truk juga kita punya aturan bahwa yang bisa masuk ke TTL adalah dengan emisi tertentu sehingga yang ada di pelabuhan terjaga carbon emitionnya," jelas Dothy.

Pada kesempatan yang sama, Cris mengatakan ia mendapat laporan bahwa pada terminal pelabuhan Teluk Lamong ini dapat mengangkut ribuan kontainer setiap harinya. "Ini masih menggunakan truk, coba kalau menggunakan kereta api? Kita akan lihat berapa jarak antara jalur kereta api eksisting dengan TTL ini. Kalau misalnya memungkinkan saya akan mengusulkan ke Dirjen Perkeretaapian untuk dibangun jalur kereta, sehingga pengangkutan keluarnya bisa menggunakan kereta api," katanya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Staf Ahli Menteri Bidang Sosio – Antropologi Kemenko Maritim Tukul Rameyo, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya M. Dahri dan Plt. Syahbandar Tanjung Perak Surabaya Moh. Ali. (son)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button