Mengantisipasi mudik Lebaran 2020, Kementerian Perhubungan akan memaksimalkan fungsi Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek. "Kami akan lakukan perbaikan sampai mudik Lebaran 2020,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1).
Terkait mudik Lebaran 2020, Budi mengatakan, sebetulnya pada musim Natal dan Tahun Baru ini sudah dilakukan maksimal, hanya masih terdapat kepadatan karena warga yang antusias hadirnya tol tersebut. "Kalau saya perhatikan, saat mulai diresmikan (Tol Layang Japek), sudah bekerja secara maksimal. Kami sudah antisipasi kalau ada keluhan mengenai ‘expansion joint’ itu sedang dalam tahap pembangunan oleh Bina Marga,” katanya.
Ia mengatakan Tol Layang Japek membantu menambah kecepatan laju kendaraan, misalnya ke Bandung dari lima hingga enam jam menjadi 2,5 jam. "Kami harap di 2030, tol elevated bantu sekali. Banyak masyarakat rasakan ke Bandung dari lima hingga enam jam menjadi 2,5 jam,” katanya.
Pada 20 Desember 2019, jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek sepanjang 38 km resmi dibuka untuk umum.
Meskipun konstruksi belum 100 persen selesai, namun jalan tol layang dapat digunakan untuk kendaraan Gol I (nonbus).
Sementara itu, atusiasme masyarakat dalam menggunakan Tol Layang Jakarta – Cikampek cukup besar, sehingga pada tanggal 21 Desember 2019 (H-4) banyak kendaraan yang menggunakan ruas jalan tersebut untuk melakukan mudik.
Namun, akibat hal tersebut terjadi kemacetan pada pertemuan antara lalu lintas jalan tol layang dan jalan tol eksisting di merging point KM 48.
Pada pukul 12.00 WIB gerbang masuk yang menuju jalan tol layang ditutup dan diberlakukan pengaturan buka tutup di merging point guna mengurai antara lalu lintas jalan tol layang dan jalan tol eksisting. Lalu lintas mulai terurai pada pukul 13.30 WIB. (son)