Pelaku Usaha Parekraf Diajak Masuk Pasar Modal

JAKARTA (bisnisjakarta.co.id) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan kegiatan coaching clinic yang memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha khususnya UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) terkait cara melantai di bursa efek guna mencari alternatif pembiayaan melalui skema Initial Public Offering (IPO).

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekeraf, Hanifah Makarim, mengatakan, kegiatan sebelumnya telah diselenggarakan di beberapa kota dengan menghadirkan peserta dari para pelaku ekonomi kreatif di sub sektor kuliner, kerajinan, fesyen, film, animasi, game, dan lainnya. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan pasar modal dan mendorong insan pelaku UMKM khususnya sektor parekraf untuk dapat masuk ke pasar modal melalui skema Initial Public Offering (IPO).

Skema IPO merupakan proses sebuah perusahaan menawarkan sahamnya agar dapat dibeli masyarakat umum melalui bursa efek untuk pertama kalinya. “KreatIPO adalah program Kemenparekraf yang ditujukan bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha kreatif mereka dan mendapat pendanaan yang ditawarkan secara umum,” kata Hanifah Makarim.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para pengusaha UMKM untuk IPO dan kemudian menjadi success story bagi pelaku usaha lainnya. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi meeting point strategis untuk saling berbagi pengalaman dalam menemukan model bisnis lainnya. Dengan begitu, para pelaku usaha bisa memperoleh akses pembiayaan dari berbagai investor di bursa efek.

“Dalam program ini pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menyampaikan aspirasi dan kendala yang dihadapi dalam upaya mengembangkan usaha. Selain itu, melalui kegiatan ini, pelaku parekraf juga dapat membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota, dan pemerintah pusat,” kata Hanifah.

Dengan semakin meluasnya potensi pelaku UMKM dalam memanfaatkan bursa saham, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha mereka sehingga dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Sehingga target untuk menghadirkan 1,1 juta lapangan kerja berkualitas di tahun 2022 dan 4,4 juta di tahun 2024 dapat terwujud. *rah

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button