JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendesak pemerintah secepatnya melakukan proses redikalisasi terhadap 155 tahanan narapidana terorisme yabg dipindah dati Rutan Mako Brimob ke Lapas Nusakambangan.
Selain itu, pemerintah juga didorong memperkuat pemahaman kebangsaan para napi terorisme tersebut melalui pemahaman semangat cinta tanah air.
Permintaan tersebut disampaikan Bambang Soesatyo saat menjenguk Bripka Iwan Sarjana di RS Bhayangkara R Said Sukanto, Jakarta, Sabtu (12/5). Bripka Iwan merupakan satu sandera yang berhasil dibebaskan dalam insiden penyerangan dan penyanderaan anggota Polri oleh narapidana terorisme di Rutan Mako Brimob.
“Para narapidana terorisme yang sudah dipindahkan ke Nusakambangan, harus diredikalisasi secepat mungkin. Biar bagaimanapun juga, mereka adalah saudara sebangsa kita. Harus dikembalikan ke jalur yang benar, supaya mereka tidak salah lagi dalam mengimplementasikan semangat juang baik dalam beragama maupun berbangsa dan bernegara,” kata Bamsoet.
Ia mengaku prihatin akan kekejaman sejumlah terpidana teroris yang melakukan penyanderaan di rumah tahanan Mako Brimob dan mendoakan agar Bripka Iwan Sarjana, korban penyanderaan rusuh Mako Brimob, segera sembuh dan pulih.
Bamsoet memberikan apresiasi kepada Bripka Iwan bersama rekan-rekan sejawatnya telah memberikan dedikasi dan pembuktian yang luar biasa atas kinerja Polri dalam memberantas terorisme.
“Saya bangga dan terharu, Bripka Iwan walaupun masih penuh luka ditubuhnya tetap semangat dan tegas mengatakan pada saya bahwa dia siap bertugas kembali melawan para teroris yang mengancam NKRI. Saya mendoakan Bripka Iwan bisa segera sembuh dan kembali bertugas menjaga kedaulatan NKRI. Sebagai sandera hidup, Bripka Iwan dan rekan-rekannya yang gugur di medan tugas telah menjadi simbol perlawanan negara terhadap tindakan brutal terorisme,” ujar Bamsoet saat menjenguk.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini meminta semua pihak selalu siaga terhadap bahaya laten terorisme. Aksi-aksi terorisme tidak boleh terjadi kembali. Jangan sampai kedamaian di Indonesia luluh lantah akibat ulah sekelompok orang yang tak bermoral.
“Saya tidak ingin aksi terorisme terulang kembali. Karena itu, jangan sekali-kali meremehkan pergerakan terorisme. Kita harus senantiasa siap siaga. Polri dan aparat hukum serta jajaran pemerintahan harus memperhatikan dengan seksama,” papar Bamsoet.
Ia juga meminta doa restu masyarakat agar Polri dapat senantiasa menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Karena menghadapi berbagai potensi bahaya terorisme, perlu dukungan dari seluruh elemen bangsa.
“Beberapa hari lalu, Polri telah menunjukan kinerja yang luar biasa. Khususnya para aparat yang berada di lapangan menjalankan operasi pengamanan di Mako Brimob. Walaupun ada rekan mereka yang gugur, namun hati dan kepala mereka tetap dingin. Tak ada sedikitpun tindakan mereka yang keluar dari batas yang ditentukan. Langkah Polri tersebut sangat tepat dan layak mendapat apresiasi yang tinggi,” pungkas Bamsoet. (har)