Rolando Jadi Pahlawan Marseille Saat Singkirkan Salzburg

Salzburg ( Bisnis Jakarta ) – Bek veteran Rolando mencetak gol menjelang pertandingan usai untuk membawa Olympique de Marseille melaju ke final Liga Europa berkat kemenangan agregat 3-2, setelah tim Salzburg memenangi leg kedua semifinal dengan skor 2-1 pada Kamis.

Gol Amadou Haidara dan gol bunuh diri Bouna Sarr membawa Salzburg ke ambang kebangkitan setelah kalah 0-2 pada leg pertama namun pemain pengganti Rolando memiliki kata final dan Marseille akan bertemu Atletico Madrid pada final yang dimainkan di kota Prancis, Lyon.

Salzburg mencapai empat besar dengan membalikkan defisit dua gol saat menghadapi Lazio, dan upaya kebangkitan lain yang sukses terasa ketika sang juara Austria meraih keunggulan melalui upaya solo brilian Haidara yang melewati tiga pemain lawan sebelum memasukkan bola ke gawang pada menit ke-53.

Gol itu memicu pasukan Marco Rose dan mereka mendapatkan gol keduanya sepuluh menit kemudian. Umpan silang Haidara menemukan jalan menuju Xaver Schlager, yang tembakannya tidak mengancam gawang sampai mengenai ujung kaki bek Marseille Sarr dan kemudian masuk ke gawang.

Dengan kedudukan agregat menjadi imbang, pertandingan diteruskan dengan perpanjangan waktu dan tidak satu pun mampu mengkreasikan peluang, meski Salzburg tampil lebih dominan.

Namun ketika pertandingan tinggal menyisakan empat menit tendangan sudut Dimitri Payet tertuju kepada bek Portugal Rolando, yang sepakan mendatarnya tidak mampu dihalau kiper Alexander Walke dan Salzburg harus kehilangan Haidara yang diusir keluar lapangan karena mendapatkan kartu kuning kedua ketika mereka mengejar satu gol.

“Kami merupakan spesialis dalam membuat beberapa hal menjadi rumit namun kami telah memperlihatkan mentalitas, kami kuat,” kata Payet. “Lolos dengan cara seperti itu bahkan membuatnya semakin indah.” “Kami tahu bahwa kami memerlukan gol dan kami mampu mencetaknya saat itu. Ini terlambat terjadi, namun terjadi.” Situasi bola mati yang memicu terciptanya gol kemenangan merupakan hal yang dapat diperdebatkan, ketika Salzburg berpikir bola telah keluar lapangan dan pemain Marseille merupakan pihak terakhir yang menyentuh bola.

Pelatih Salzburg Marco Rose dan sejumlah pemainnya memprotes kepada ofisial setelah peluit panjang berbunyi.

“Saya menyesal untuk para pemain yang tampil hebat di musim Liga Europa, kemudian kami disingkirkan oleh peluit wasit, apa yang dapat saya lakukan? Ini tidak dapat dipercaya,” kata Rose.

“Para pemain saya begitu hebat,” tambahnya. “Mereka memiliki karakter-karakter yang hebat, kami juga memiliki peluang untuk menang namun Marseille berada di final, kami harus menjadi penonton. Kami sangat kecewa.”(ant)

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button