Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam mengatakan pengguna jasa transportasi kereta commuter line (KRL) setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menurun drastis sampai dengan 85 persen.
Edi Nursalam yang memantau jumlah pemberangatan KRL dari Stasiun Bogor, pada Senin pagi, mengatakan, sejak pukul 05:00 WIB hingga pukul 06:00 WIB, sudah ada 14 rangkaian KRL yang berangkat dari Stasiun Bogor menuju ke Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Tanah Abang. "Dalam kondisi normal, perjalanan KRL selama satu jam hingga pukul 06:00 WIB, dari Stasiun Bogor sudah memberangkatkan sekitar 10.000 orang penumpang, tapi pada Senin hari ini baru memberangkatkan sekitar 1.700 orang penumpang. Penurunannya sudah jauh sekali," kata Edi.
Menurut Edi Nursalam, penurunan penumpang yang sangat drastis menunjukkan banyak warga Bogor yang memilih berada di rumah, dari pada pergi menggunakan KRL. "Saya berharap, PSBB bisa berhasil karena targetnya mengurangi pergerakan orang semaksimal mungkin, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Edi menjelaskan, BPTJ sudah dia kali melakukan rapat dengan instansi terkait pengelola KRL, guna mengantisipasi adanya lonjakan penumpang. "Kalau ada lonjakan penumpang KRL, kita antisipasi dengan menyediakan 15 unit bus, untuk mengalihkan penumpang KRL. Ternyata, tidak ada lonjakan penumpang KRL," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, juga meninjau pelaksanaan PSBB di Stasiun Bogor, bersamaan dengan peninjauan yang dilakukan Edi Nursalam.
Pada peninjauan tersebut, Dedie A Rachim melihat, tidak ada antrean calon penumpang KRL di Stastiun Bogor, pada Senin pagi sekitar pukul 06:00 WIB hingga pukul 07:00 WIB, yag merupakan waktu bagi para pegawai dan pekerja berangkat kerja.
Dedie A Rachim setelah berdialog dengan Edi Nursalam dan Kepala Stasiun Bogor, mengatakan, suasana di Stasiun Bogor pada Senin pagi ini landai saja, karena KRL sudah diberangkatkan sejak pukul 04:30 WIB, sehingga pada waktu parai pegawai berangkat kerja, tidak ada penumpukan penumpang lagi.
Menurut Dedie, hal ini adalah langkah antisipasi dari pengelola KRL agar penerapan PSBB dapat berjalan baik.
Dia menjelaskan, penerapan PSBB di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), targetnya adalah menurunnya tingkat penyebaran COVID-19. "Indikasinya, kasus potisif COVID-19 dan PDP menurun signifikan, serta kasus yang sembuh semakin banyak," katanya. (son)