CURUG (Bisnis Jakarta) – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djoko Sasono membuka Diklat Diploma bagi santri lulusan Pondok Pesantren, Diklat Pemberdayaan Masyarakat dan Diklat Kerjasama Luar Negeri dengan Timor Leste di salah satu sekolah BPSDMP, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang.
Program diklat yang diberikan kepada santri lulusan pondok pesantren ini merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah kepada para santri terbaik yang mempunyai bakat dan keinginan untuk bekerja di bidang penerbangan. Diklat yang diberikan kepada santri, yaitu Program Studi Non Diploma Penerbang (ND PNB) yang diikuti oleh 4 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 18 bulan, Pogram Studi Diploma IV Teknik Pesawat Udara (DIV TPU) yang diikuti 24 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 4 tahun, dan Program Studi Diploma III Operasi Bandar Udara (DIII OBU) yang diikuti 24 orang peserta dengan pelaksanaan diklat selama 3 tahun.
Djoko menyampaikan bahwa dengan adanya program beasiswa bagi santri lulusan pondok pesantren, dapat menjadi insan perhubungan yang bekerja dengan penuh integritas, tanggung jawab dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, “Melalui program pendidikan dalam bidang penerbangan dengan peserta dari lulusan pondok pesantren ini diharapkan kelak insan perhubungan merupakan insan yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan penuh integritas, tanggung jawab dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berlandaskan Ketuhanan dan Pancasila”, jelas Djoko.
Selain diklat kepada para santri, STPI Curug juga berikan Diklat Pemberdayaan Masyarakat bagi 100 masyarakat sekitar Curug dengan rincian Diklat Basic Security dengan peserta 100 orang, diklat dasar pengelasan dengan peserta 25 orang dan diklat dasar instalasi listrik dengan peserta 25 orang. “Diklat pemberdayaan masyarakat ini merupakan diklat pendek yang dilaksanakan dalam kurun waktu beberapa minggu, yang setelah mengikuti diklat peserta akan mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk bekerja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki”, ungkap Djoko.
Djoko menjelaskan bahwa program DPM ini merupakan upaya Pemerintah dalam memberikan keterampilan kepada warga yang tidak mampu untuk menjadi bekal mereka dalam mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka dapat mempunyai peran aktif dan positif yang dapat diterima dan bermanfaat di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Djoko juga membuka diklat kerjasama luar negeri yang dilaksanakan oleh STPI Curug dengan Pemerintah Timor Leste.
Dalam laporan pendidikan, Ketua STPI Curug, Novyanto Widadi menjelaskan bahwa terdapat 54 orang peserta dari Timor Leste yang mengikuti diklat kerjasama tersebut. “Dalam pelaksanaan diklat kerja sama dengan pemerintah Timor Leste, kami selenggarakan 9 diklat pendek, yaitu Diklat Air Traffic Control (ATC) Training, Aeronautical Information Service (AIS), Communication Navigation Surveillance (CNS), Basic Airport Operation, Airport Electrical Course, Basic PKP-PK, Junior PKP-PK, Basic Aviation Security, dan Junior Aviation Security”, jelas Novyanto.
Diklat kerjasama luar negeri di bidang penerbangan saat ini diharapkan dapat mempererat hubungan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintahan Timor Leste dalam bidang pelatihan penerbangan, penghargaan sebesar-besarnya diucapkan kepada Pemerintah Timor Leste atas kepercayaannya dalam menitipkan warga Negaranya untuk dapat melaksanakan beberapa program pelatihan penerbangan di Indonesia khususnya di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.
Djoko juga berharap bahwa semoga tidak hanya untuk saat ini kerjasama dalam pendidikan dan pelatihan yang terjalin antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste, diharapkan juga kerjasama ini dapat terjalin secara berkelanjutan di masa-masa yang akan datang.
Wakil Menteri Perhubungan Timor Leste, Inacio Froeitas Moreira yang menghadiri pembukaan rangkaian diklat bersama Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia Alberto X.P.Carlos menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Indonesia secara khusus Kementerian Perhubungan Indonesia dan seluruh jajarannya. Inacio menegaskan bahwa saat ini Timor Leste sedang giat-giatnya membangun dan membutuhkan SDM berkompeten di bidang transportasi, baik darat, laut maupun udara. “Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kesempatan yang diberikan bagi anak-anak kami menimba ilmu di STPI Curug ini untuk nantinya bisa bekerja di bandara-bandara yang akan dibangun di Timor Leste”, ujar Inacio.
Upacara pembukaan diklat ini dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara STPI Curug dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait pelaksanaan diklat bagi masyrakat terdampak pembangunan insfrastruktur yang akan dilaksanakan di STPI Curug, Pemerintah Timor Leste terkait pelaksanaan diklat di STPI Curug, PT. Yabisa Sukses Mandiri terkait pelaksanaan diklat security yang nantinya akan disalurkan sebagai tenaga keamanan di stasiun kereta api. (son)