
TANGSEL (Bisnis Jakarta) – Angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai masih tinggi. Sepanjang tahun 2017, tercatat sebanyak 205 kejadian kecelakaan lalu lintas yang terjadi hingga Oktober dengan korban sebanyak 252 orang dan 22 diantaranya meninggal dunia. “Dari sekian banyak angka kecelakaan yang terjadi, pihaknya telah memetakan tiga daerah yang dianggap paling rawan seringnya terjadi kecelakaan (black spot) di wilayah Tangsel,” ungkap Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin.
Tiga lokasi black spot yang rawan kecelakaan yakni di Jalan Raya Serpong, Jalan RE Martadinata Ciputat dan Jalan IR Juanda Ciputat. Dari ketiga lokasi tersebut, pihak kepolisian mencatat telah terjadi sebanyak 25 kali kejadian kecelakaan yang menimbulkan korban sebanyak 29 orang dan kerugian material yang ditaksir sekitar Rp61 Juta.
Menurut Kasatlantas, angka kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut paling banyak di dominasi oleh kendaraan roda dua dan mobil pribadi yang tidak mematuhi aturan dan rambu-rambu lalulintas. “Di sana banyak kendaraan yang nekat melawan arus dan motor tidak menggunakan helm,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya terus menghimbau dan melakukan sosialisasi berupa pengenalan tertib lalulintas sejak dini ke pelajar sekolah, melakukan operasi rutin gabungan dan memberikan masukan pada pihak terkait agar ke depannya jumlah kecelakaan lalulintas yang terjadi dapat ditekan jumlahnya. “Kita terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan lalulintas, kami berharap masyarakat bisa lebih mengutamakan keselamatannya dalam berkendara di Jalan Raya,” pungkasnya. (nov)