Uni Eropa Sepakati Sanksi Embargo Minyak Rusia

BRUSSELS (bisnisjakarta.co.id) – Para pemimpin Uni Eropa telah mencapai kesepakatan pada prinsipnya tentang pelarangan impor minyak dari Rusia, kata Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Selasa pagi.

“Saya sangat senang bahwa para pemimpin dapat menyetujui prinsip paket sanksi keenam,” katanya kepada wartawan setelah hari pertama pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels.

“Dewan sekarang harus dapat menyelesaikan larangan hampir 90 persen dari semua impor minyak Rusia pada akhir tahun. Ini adalah langkah maju yang penting. Sisanya 10 persen, ini kami segera kembali ke masalah 10 persen sisa minyak pipa ini,” tambahnya.

Sebelumnya dilaporkan, Uni Eropa (UE) telah mencapai poin kesepakatan terkait larangan impor minyak Rusia ke wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai respons kawasan itu dalam hal serangan Rusia ke Ukraina.

Dalam sebuah dokumen yang ditinjau Reuters, para pemimpin UE menyepakati paket sanksi embargo impor minyak Rusia sebagai hukuman bagi Moskow yang menyerang Ukraina. Namun, pengecualian berlaku untuk pengiriman minyak mentah melalui pipa.

“Dewan Eropa setuju bahwa paket keenam sanksi terhadap Rusia akan mencakup minyak mentah, serta produk minyak bumi, dikirim dari Rusia ke Negara-negara Anggota, dengan pengecualian sementara untuk minyak mentah yang dikirim melalui pipa,” tulis dokumen itu.

“Dewan Eropa oleh karena itu mendesak Dewan untuk menyelesaikan dan mengadopsinya tanpa penundaan, memastikan persaingan yang adil dan setara yang setara di pasar tunggal UE, dan solidaritas di antara negara-negara anggota jika terjadi gangguan pasokan secara tiba-tiba,” tambah rancangan itu.

Pembicaraan tentang embargo minyak oleh UE telah berlangsung selama sebulan tanpa kemajuan, dengan para pemimpin sangat ingin mencapai kesepakatan untuk pertemuan puncak mereka agar tanggapan mereka terkait Rusia tidak terlihat terpecah.

Untuk memecahkan kebuntuan, UE sendiri hanya akan melarang pengiriman dengan kapal tanker sehingga Hungaria, Slovakia, dan Ceko masih bisa terus menerima minyak Rusia mereka melalui pipa Druzhba Rusia untuk beberapa waktu sampai pasokan alternatif dapat diperoleh. *gde

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button