
Rencana akan ada pemberian tanda khusus buat taksi online, untuk membedakannya dengan mobil pribadi hingga taksi online bisa bebas melintas di wilayah ganjil genap hendaknya dikaji ulang.
Ketua Unit Sewa Wisata DPD Organda DKI Jakarta Priatmedi menghimbau kepada pemerintah kota untuk meninjau ulang kebijakan tersebut.
Menurutnya, ekses yang ditimbulakan tidak hanya kepada taksi online namun akan menyebar ke unit sewa wisata yang jumlahnya tercatat lebih dari 250 ribu armada berplat hitam.
Lebih jauh Priatmedi menjelaskan, apakah ekses ini sudah dipikirkan oleh pemerintah kota? Belum lagi dampak kecurangan yang ditimbulkan oleh angkutan pribadi yang mendaftar taksi online hanya sekedar mendapat stiker.
Sementara tujuan utama system ganjil genap menekan tingkat polusi. Kalau kebijakan itu diberlakukan, lantas bagaimana dengan tujuan utama pemerintah DKI Jakarta.
Masih kata Priatmedi, kalaupun taksi online dibebaskan ganjil genap, pihaknya dari angkutan pariwisata yang ber plat hitam juga akan memuntut hal yang sama.
Sejauh ini belum tath secara detail bentuk stiker atau apa, “Kami juga belum tahu. Bisa jadi kebijakan tersebut memeiliki potensi pemalsuan. Seperti -pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari tanda khusus ini,” imbuhnya
Menyikapi fenomena ganjil genap sebaik pemerintah mengkaji ulang ekses dari peraturan tersebut. Jangan sampai ada oknum yang berusaha meraup keuntungan dari sistem ganjil-genap DKI Jakarta.