Renovasi Kamar, HIN Investasikan Rp 172 Miliar

JAKARTA (Bisnisjakarta)-
PT Hotel Indonesia Natour (HIN) holding hotel dalam jaringan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bertekad menjadi leader di bidang hospitality dan memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, PT HIN memgalokasikan investasi Rp 172 miliar sebagai dana untuk merenovasi kamar dan infrastruktur terkait dengan hospitality. Demikian diungkapkan Dirut PT HIN Iswandi Said saat Ngopi BUMN di Jakarta, Kamis (30/1).

Tahun ini, kata Iswandi, HIN akan memfokuskan berbagai program antara lain melaksanakan optimalisasi asset (antara lain di Kelapa Gading, Inna Dibya Puri di Semarang, lahan di Sukabumi dan Yogyakarta).

Program investasi, kata Iswandi, dilaksanakan berdasarkan skala prioritas disesuaikan dengan kemampuan perusahaan (antara lain pelaksanaan renovasi kamar di Inna Prapat, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Kuta, Inna Sindu Beach, dan pembangunan Bali Room di Grand Inna Tunjungan, Surabaya).

HIN akan melanjutkan revitalisasi Grand Inna Bali Beach menjadi "Hotel Indonesia Bali" sebagai icon business hotel, pusat MICE internasional, dan sebagai tempat pelaksanaan event kenegaraan. Program peningkatan produk dan layanan akan terus dilanjutkan; serta meningkatkan peran anak perusahaaan "Hotel Indonesia Group"/HIG sebagai pengelola hotel, sehingga mampu terus memperluas dan memperkuat jaringannya.

Investasi yang dicadangkan tersebut, kata Iswandi, dalam rangka mewujudkan visi bisnis yaitu terlaksananya standarisasi proses bisnis di seluruh unit hotel, melaksanakan transformasi untuk menjadikan HIN leader dalam bidang hospitality yang dimiliki BUMN, menciptakan produk dan layanan excellent yang memberikan superior customer value serta bertekad menjadi top of mind di bidang hospitality.

Destinasi Super Prioritas

HIN juga akan terus mendukung pelaksanaan pengembangan "Destinasi Wisata Super Prioritas", dimana di Joglosemar, HIN antara berperan serta dalam pengembangan Balkondes, melaksanakan revitalisasi hotel Dibya Puri bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan, melaksanakan event KulineRun, dan melaksanakan kerjasama dengan Damri dalam layanan transportasi shuttle dari Grand Inna Malioboro ke airport internasional yang baru.

Di destinasi Danau Toba, HIN secara intensif mengembangkan paket-paket tour, melaksanakan pengembangan desrinasi dan kawasan hotel, melaksanakan kerjasama dalam bentuk bundling promo, mengembangkan water sport, dan mengembangkan Inna Prapat menjadi 4 star hotel.

Di Labuan Bajo, HIN bekerja sama dengan ASDP dan PT Pembangunan Perumahan mengelola Inaya Bay Komodo, bekerja sama melaksanakan event nasional (Labuan Bajo Fashion Week, Sound of The Beach), dan turut berperan mengembangkan "School.of Tourism" Labuan Bajo.

Konsolidasi Hotel

Komitmen dari semua hotel yang dimiliki BUMN yang core business-nya bukan di bidang perhotelan untuk dikelola bersama.

Saat ini masih terus dicari skema dan strategi yang tepat untuk melakukan konsolidasi, mencari cara terbaik untuk melaksanakan penggabungan hotel-hotel tersebut dalam satu atap. HIN merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang perhotelan.

Dalam kaitan ini semua,  Kementrian BUMN – sebagai pemegang saham – yang memiliki kewenangan penuh, sementara HIN merupakan BUMN yang memiliki core business di bidang perhotelan dan hospitality. (son) 

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button