JAKARTA (Bisnis Jakarta) – Kemenpar menyambut baik prestasi Bali yang menyabet tiga kategori sekaligus dalam 2018 Global Destination Marketing Summit and World Culture and Tourism Forum, yakni sebagai Top 10 Overseas Destination, Top 10 Luxury Travel Destination dan Top 10 Honeymoon Destination for Chinnese Tourists selama tahun 2017.
Award kategori Top 10 Honeymoon Destination, Bali berada di urutan pertama mengalahkan destinasi kelas dunia bergengsi lainnya seperti, Hawaii, Paris, New York, Dubai, Sanya, Madrid, Sydney, Guam, dan Valietta. Sedangkan untuk kategori Top 10 Overseas Destination dan Top 10 Luxury Travel Destination, Bali berada di urutan 4.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, penghargaan ini menandai Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Terlebih penghargaan ini semakin mengukuhkan Bali yang pada tahun 2017 meraih the best destination 2017 versi TripAdvisor. “Mengapa award menjadi penting? Seperti yang sudah saya singgung, award begitu penting bagi kita karena tiga alasan yang saya singkat 3C yakni: Confidence, Credibility, dan Calibration,” tutur Menteri di Jakarta, Jumat (20/4).
Ditambahkan Menteri, terkadang ada yang menanyakan apa gunanya memenangkan award. “Tapi, kita bisa balik pertanyaannya. Apa salahnya jika kita memenangkan sebuah award? Apakah salah kita lulus dalam ujian dengan nilai yang terbaik, tentu raihan ini harus kita syukuri,” jelasnya.
Kesempatan menerima award tersebut di Provinsi Xanxi Tiongkok, dilakukan Vinsensius Jemadu di tengah memimpin kegiatan road show sales mission di 3 kota besar Tiongkok yakni Nanning, Shenzhen dan Guangzhou.
Vinsensius Jemadu mengutip pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya pada setiap kesempatan, bahwa untuk memperoleh kemenangan harus selalu direncanakan.
Penetapan pemenang award yang dilakukan C-Trip bekerjasama dengan pemerintah Tiongkok tersebut berdasarkan kriteria dari search volume, booking volume, comments volume, dan voting dari 300 juta global members C-Trip.
Seperti diketahui Kemenpar tahun ini telah menetapkan China sebagai Top 5 (China, Eropa, Australia, Singapura, dan India) pasar utama wisatawan mancanegara 2018, berdasarkan kriteria 3S (size, sustainability, dan spending). “Tahun ini China kita tetapkan menjadi pasar utama, karena total nilai dari size, sustain (growth), dan spread (spending) tertinggi mencapai 92%, sedangkan posisi kedua adalah Eropa total nilainya 77%,” kata Arief Yahya.
Menpar menjelaskan, pada periode Januari-November 2017 yang lalu jumlah kunjungan wisman China ke Indonesia mencapai 1,9 juta wisman dengan pertumbuhan atau sustain growth sebesar 42,2% dan memberikan devisa atau total spread (spending) mencapai 1,94 miliar dolar. (son)